Featured Post Today
print this page
Latest Post

praktek TIK

ujian praktek TIK

nama:Rachmat

kelas:9g
0 komentar

biografi karinding attack

Biografi karinding attack
















Genre :
bamboo heavy metal
Anggota :
Man - Vocal,Karinding.
Ki Amenk – Karinding.
Wisnu Jawis – Karinding.
Kimung – Celempung,
Vocal. Hendra – Celempung, V
ocal. Papay - Celempung, Kohk
Kota asal :
bandung

 Karinding, Seni Sunda Yang Menggeliat. Pada awalnya saya mengenal alat musik sunda itu, suling, gamelan, calung, angklung dan kendang. Ternyata masih banyak khazanah kesenian dan alat-alat musik sunda yang beredar tetapi tidak terpublikasi dan tidak diajarkan sewaktu sekolah. Saat ini, ada suatu group musik underground dan lumayan keren yang menggunakan alat musik ini sebagai alat musik utama. yaitu  ‘Karinding Attack”. Karinding sendiri terbuat dari bambu tua dan kering atau dari pelepah aren, alat musik tradisional yang dikategorikan sebagai permainan rakyat ini konon sudah ada di tanah Sunda sejak 300 tahun lalu. Karinding hanya bisa dimainkan dalam satu kunci nada yang dibunyikannya dengan meniup dan menggerakan bagian ujung. 


"Jika hanya kunci F maka F saja, jika kunci G ya G saja," jelas Dedi (42) dari Komunitas Hong dalam workshop karinding di even Bandung Kotaku Hijau, Lapangan Tegallega dari Sabtu-Minggu (2-3/8/2008).
Jika akan memainkan nada lainnya, lanjut Dedi, pemain karinding cukup mengatur pernafasan.

sebenarnya sekarang banyak kelompok Karinding semakin bertebaran. Namun, kebanyakan semua kelompok Karinding kurang mensosialisasikan alat musik yang cukup unik tersebut atau hanya dijadikan suatu hobi saja. namun, ditengah hal tersebut "Karinding Attack" muncull sebagai grup musik yang mensosialisasikan alat musik karinding dan membawa warna baru pada musik tradisional ini. Kerinding Attack menyatukan musik Karinding dengan musik Metal atau cadas. Sehingga timbul suatu musik yang unik yang enak didengar. Karinding Attack sendiri lebih memilih berkolaborasi dengan musik Metal karena background para personilnya yang berasal dari band-band metal yang cukup terkenal di Kota Bandung seperti "Man Jasad". berikut personil dari Karinding Attack:

Iman Zimbot : Toleat, Suling, Voice
Man Jasad : Karinding and voice
Mang Utun : Karinding
Kimung Core : Karinding and Celempung
Ameng GB : Karinding
Hendra : Karinding and Celempung
Okid Gugat : Karinding
Wisnu Jawis : Karinding
0 komentar

biografi beside

Biografi Band Beside


Beside exsis dari pertengahan tahun 1997, berdiri di Bandung, Indonesia, lahir di tengah-tengah komunitas yang cukup terkenal di Indonesia “HOMELESS CREW”. Sebuah band dengan sebuah proyek di rumah bermain musik hardcore pada zamannya dari awal Rykers, Strife, Bumi crsis dll. Mengubah personil menjadi kebiasaan, bahkan pada akhir tahun 2007 Selain masih berubah personil.
Profil band beside bandung
Fattah, salah satu gitaris Beside kedua harus mengundurkan diri! Dalam karya karnakan sibuk sangat padat. Surga jatuh Ichad adalah orang-orang yang kita pilih untuk menutupi formasi kosong, dan karena kita sering berubah pesonel, maka Beside bertemu orang baru banyak orang yang memiliki selera musik yang berkisar dari mengobarkan awal, Soilwork, Dragon Force, Slayer, Malevolent Creations, Kataklysm dll . Yang pada gilirannya memberikan warna baru untuk musik Beside. Logam mungkin konsep yang lebih tepat untuk Selain saat ini.
10 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menyelesaikan album, karena sering ganti perubahan personil, waktu-intensif aktivitas, konsep musik yang masih belum jelas menjadi faktor utama dalam keterlambatan kami.
Pada saat ini formasi yang solid Owank voc, Akew Guitar, Bass Paneu, Chad Guitar, Drum Bayi, Beside akhirnya bisa menyelesaikan album pertama kami yang diberi nama Terhadap Diri Sendiri, yang dirilis pada akhir 2007 oleh Pemberontak parapatan & catatan mutlak .
Band Members :
* Owank – Vocals
* Akew – Guitar
* Paneu – Bass
* Chad – Guitar
* Baby – Drums
Free Download Beside’s MP3 :
0 komentar

biografi burgerkill

Biografi Band Burgerkill

Profil Band Metalcore Burgerkill - Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia.
Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.
Profil Biografi Band Metalcore burgerkill
Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung.
Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.
Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997.
Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul “Masaindahbangetsekalipisan” tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.
Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi “Breathless” dengan menyertakan lagu “Offered Sucks” didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul “Independent Rebel”.
Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!
Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran.
Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title “Dua Sisi” dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single “Everlasting Hope Never Ending Pain” lewat kompilasi “Ticket To Ride”, sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.
Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik.
Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.
Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.
Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title “Berkarat”. Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya.
Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.
Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album “Berkarat” Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia “Ami Awards”. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori “Best Metal Production”. Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.
Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player.
Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys…these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 “Beyond Coma And Despair” di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006.
Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.
Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya.
“Beyond Coma And Despair” sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.
Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn’t enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan…BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!
Formasi:
# Vicky – Vox
# Ebenz – Guitar
# Agung – Guitar
# Andris – Drums
# Ramdan – Bass
0 komentar

biogragi saffar

Biografi Band Saffar

Profile Band Death Metal Saffar – Teori death metal identik dengan kebrutalan melulu, gugur begitu saja jika kita menyimak deathmetal yang diusung dan disajikan band ini. Kecuali font band mereka yang memang didesain untuk merepresentasikan musik Saffar, selebihnya mereka menyuguhkan warna berbeda dibanding band deathmetal kebanyakan.
Profile Biografi Band SAFFAR
Simak empat lagu mereka yang terangkum dalam CD promo yang penjualannya disatupaketkan dengan rilisan kaus Fuck Your Orde Seclorum. Musik yang mereka sajikan memang tak ada beda dengan deathmetal yang banyak dimainkan band-band asal Ujungberung, tempat asal mereka tumbuh. Namun, dari segi lirik, lagu-lagu Saffar sangat kental bernapaskan Islam. Mulai dari singel pertama Gorok Zionis hingga Samiri Jilat Bumi, Saffar telah memposisikan diri sebagai band deathmetal dengan ideologi berbeda.
Mereka sadar pemilihan jalan ideologi seperti itu membawa konsekuensi tertentu. Salah satunya tudingan ideologi musik yang diusung Saffar telah melenceng karena tak mengumbar kebrutalan secara total. “Tapi, kami anggap tudingan seperti ini sebagai hal wajar. Kami yakin setiap pilihan memili konsekuensi masing-masing,” tutur Ramon, basis Saffar.
Namun pada akhirnya, kualitas musiklah yang banyak menentukan sudut pandang khalayak. Seperti band lain yang lahir di Ujungbronx, Saffar menyuguhkan deathmetal yang tipikal. Hanya saja mereka membalutnya dengan energi yang lebih frontal.
Daya tarik utama Saffar, terutama di atas panggung, terletak pada permainan bas Ramon. Ia memainkan bas enam dawai dengan teknik totally taping. Gaya permainan bas yang mungkin hanya ada satu di antara ratusan band deathmetal yang lahir dan besar di kota kembang.
Tak heran bila permainan Ramon banyak mengundak decak kagum. Salah satu pengakuan atas kualitas permainan bas Ramon datang dari Bleeding Corpse. Band deathmetal garda depan asal Ujungbronx ini sempat meminjam Ramon saat menggelar gigs di Medan, Mei 2011.
Embrio Saffar sendiri lahir ketika inisiatif Gilang a.k.a Acil dibuahi kesepakatan dari Miko, Rezi, dan Fariz, untuk menjalin konfigurasi sebuah band deathmetal. Konfigurasi itu menjadi lengkap ketika Andriz dan Garung turut bergabung.
Namun, langkah Saffar sempat goyah ketika Miko memutuskan undur diri. Sementara Rezi fokus melanjutkan propaganda hidup bersama Auticed dan Fariz menempuh jalan hidup dengan menggarap proyek bernama Lumpur. Sedangkan Garung teguh mencurahkan konsentrasi buat Inquisisi.
Beruntung, keluarnya tiga personel tersebut tidak membuat Gilang dan Andriz kehabisan spirit untuk terus mengibarkan bendera Saffar. Sampai kemudian muncul sosok antitesis bernama Parjo. Formasi sebagai sebuah band makin solid ketika Ramon dan Iyenk ikhlas mengenakan atribut keislaman dalam balutan propaganda bernama Saffar.
0 komentar

biografi bleeding corpse

Biografi Band Bleeding Corpse

 Profile Band Bleeding Corpse -  Tak butuh waktu lama buat ‘konspirasi berisik’ ini untuk menyeruak ke permukaan. Tak ada alasan lain kecuali kualitas musik yang mereka suguhkan memang sangat mudah mengusik pikiran dan melelehkan kotoran yang menyumpal gendang telinga. Kencang. Rapat. Bakualitas. Mendengarkan brutal death metal ala Bleeding Corpse tak ubahnya memacu mobil sport dalam kecepatan maksimum.

Profil Biografi Band Bleeding Corpse
Embrio Bleeding Corpse lahir saat Uus Death (bekas gitaris Balance of Terror) berkonspirasi dengan Ari (eks drumer Injected Sufferage dan Lumpur), Bobby (mantan vokalis Dishonest), dan Andrian, untuk membentuk band baru pada akhir 2005. Hanya perlu kurang dari setahun bagi empat sekawan itu untuk memberangus habis anggapan sebagai band kelas dua. Akhir November 2006, konspirasi ‘bangkaiberlumurdarah’ ini mengeluar promo CD yang berisi tiga lagu: Bangkai Para Pendosa, Simpuh Tubuh Terbunuh, dan Nista Maja Utama.
Tiga lagu tersebut sudah cukup bagi mereka untuk mengibarkan bendera Bleeding Corpse sebagai band brutal death metal garda depan juga tanah air. Namun, mereka tidak berpuas diri. Demi melipatgandakan kebrutalan musik, mereka menambah satu gitaris lagi pada pertengahan 2007. Pilihan jatuh pada Lukman, bekas gitaris Filgrim.
Namun, usai manggung di Bandung Death Fest 2, Lukman memutuskan cabut dari Bleeding Corpse. Dan setelah itu, konspirasi ‘bangkaiberlumurdarah’ tetap tangguh menjejak orbit metal tanah air dengan formasi kuartet. Pada akhir 2008, Bleeding Corpse merilis debut album mereka yang diberi judul Resurrection of Murder di bawah bendera Pieces Records.
0 komentar

biografi noxa

NOXA



Noxa dibentuk pertengahan Maret 2002 oleh Oxen Robin (drum) dan Ade (Gitar). mereka memutuskan untuk memainkan grindcore  Straight Forward Old School dengan sosial politik, cinta & benci cerita, lirik kemanusiaan, dll dari yang pertama mereka mulai menutupi Nasum (Swe) lagu dari menghirup napas-album, dan tentu saja beberapa Napalm Death tua (Inggris) lagu.

Empat dari
mereka adalah sarjana dari Universitas Sahid di Jakarta-Indonesia. Lulus dari Universitas yang sama. Mengenal satu sama lain hampir 10 tahun dan selalu jamming & sesi di beberapa gigs lokal di sekitar tahun. Robin Sapi & Ade memutuskan untuk membuat sebuah band, lembu memanggil Tonny (vox) dan Dipa (Bass) untuk bergabung dengan band.

Sapi Robin, ditawarkan kepada semua anggota untuk menyebutnya NOXA kuartet, itu berarti "Semua hal yang dapat dibunuh dan berbahaya bagi kesehatan, tubuh, bahkan hidup Anda jika Anda mengkonsumsi lebih dari dosis" setelah semua anggota band setuju untuk menggunakan itu, jadi kami menggunakan NOXA sampai Sekarang.

Setelah bermain di beberapa gigs lokal kami menulis lagu sendiri dan memutuskan untuk merekam album debut kami. November 2002, kita memasuki DE Studio Jakarta, Indonesia. Tercatat 18 lagu dengan 1 menit atau jangka waktu yang lebih per lagu. Kami sangat senang melakukannya. 22 Agustus 2003, kami meluncurkan 1 album kami gelar diri di bawah RECORDS NOXA dengan label kita sendiri. Membuat album ini dengan uang kita sendiri, semua anggota band berbagi uang untuk membuat catatan / album terjadi. Dan kami sangat bangga & senang ketika album dilakukan. Kami bermain di International Logam Fest sekitar Singapura & Malaysia juga. Juga kita punya 5 klip video dari 1st album kami seperti:
1. Hari Terakhir (Footage Live) Amonra Productions / 2002
2. Budak Ajeng Sucks (Planet Musik Rekaman Studio) Amonra Productions / Oktober 2003
3. Teroris Efek (Planet Musik Rekaman Studio) Ferdi Nitipraja Productions / Mei 2003
4. Buruk Orang - Kebohongan (Planet Musik Rekaman Studio) Para Pecinta / September 2003
5. Tutup Minded (Planet Musik Rekaman Studio) Para Pecinta / September 2003

Awal 2004, mereka memutuskan untuk membuat beberapa bahan baru di studio jamming, akhirnya kami merekam album ke-2 kita, dan kita memasuki Studio DE untuk drum dilacak saja. Dan gitar, bass, vox dilacak di Coliseum Studio Jakarta. Cipta Gunawan Moehammad 1 insinyur kami & Jorghi insinyur Soebagio 2nd membantu kami untuk sesi rekaman. Dicampur & dikuasai album ke-2 di Stonedeaf Studio di New York City - Amerika Serikat. Dengan sahabat kita Gunawan membantu kami untuk membuat album dilakukan untuk semua barang rekaman. album ini berisi 31 lagu, 46 menit. Keren desain oleh Tonny Tandun dari Perusahaan Toy T. Album ini disebut "Grind Virus" lembu membuat judul album.

Mei 2006, mendapat NOXA ditawarkan untuk bermain di Brengsek The Commerce X Logam Festival 2006 di Luckau di Jerman. Tapi itu sangat sedih bahwa kita tidak bisa bermain di sana karena kami tidak mendapat visa setiap artis atau visa turis ke sana.

1 Oktober 2006, Kami merilis album ke-2 kami judul "Virus Grind" di bawah NOXA RECORDS 1.000 eksemplar saja!.! Kami mencoba untuk mencampur & meningkatkan musik kami dengan D-beat gaya, berharap bahwa D-beat musik Grindcore telah menjadi pesan massal , massa musik, virus massa untuk membuat dunia bahkan, tingkat, dan sama dalam industri musik.
17 Januari 2009 drummer mereka Robin Sapi meninggal, dia mengalami kecelakaan. Juli 2009 Noxa mendapat drummer baru namanya Alvin yang menggantikan Robin.
 
Anggota :
-Tonny Christian Pangemanan - Vocal
-Ade Himernio - Guitar
-Dipa Biomantara- Bass
-Alvin Eka Putra – Drum 
 
 
Tracklist :
1. Hancur
2. In My Desperate Hours
3. Sick & Tired
4. Brutality Murder
5. Sinetron Sucks
6. Keharuran Moral
7. Bunglon
8. Dying Inside Out
9. Grind Viruses
10. Starvation
11. Mutilated Soul
12. 0i'm My Enemy
13. Lembata (Starving to Die)
14. Make It Real
15. Money
16. Hilang
17. Crazy World
18. Hate Inside Me
19. Suicide is Not Solution
20. Didintigrasi Bangsa
21. Die
22. In My Dreams
23. The Sinner
24. Corruption Infected
25. Superficial People
26. What Side You On?
27. In Mourning
28. Never Too Late
29. Catastrophe
30. Expect Unexpected
31. Poligami 

0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. This Is Death Metal - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger